Minggu, 27 Desember 2009

Ingin Aku Seperti Mereka, Perempuan-perempuan Shalehah


Malam ini tertunduk ku di hadapan-Mu
Air mata tak sanggup ku bendung lagi..
Perasaan penuh dosa, hina dan kotor kusadari sudah
Hamba-Mu ini bukanlah perempuan suci
dan bukan pula perempuan baik
Begitu dekat dosa-dosa menyelimuti diri
menghangatkan setiap relung di balik tulang rusuk ini
Jauh diluar sana tersebar perempuan-perempuan-Mu Allah
Perempuan-perempuan yang Engkau pelihara
Perempuan-perempan yang selalu Engkau rahmati
Perempuan-perempuan sejati Islam nan shalehah
Di sini tersungkur hamba yang tak berdaya dan lemah
Yang hanya bisa menengadah dan meminta
Yang hanya bisa menangis tuk mengais harap
Di sini tersujud seorang perempuan hina
dengan hati yang keruh dan dengan jiwa yang kotor
Sungguh.. diri ini penuh harap
harap penghapusan dosa itu
harap pembersihan diri dan jiwa ini
maka, sucikanlah hamba
dan jadikan hamba sebagai perempuan yang selalu Engkau pelihara
Jadikan hamba sebagai perempuan-Mu yang Engkau rahmati
Ampunilah, Allah..
Jadikanlah hamba sebagai perempuan-Mu
perempuan sejati nan shalehah itu...



Kharisma Nugrahandani Restuti

Sabtu, 26 Desember 2009

JANGAN PULA GUNUNG MELETUS

1. Jakarta jauh lebih pantas mendapatkan bencana itu dibanding Aceh !

  • Kamu juga tak kalah pantas memperoleh kehancuran.


2. Jadi, kenapa Aceh, bukan aku dan Jakarta?

  • Karena kalian berjodoh dengan kebusukan dunia, sedang rakyat Aceh dinikahkan dengan surga.


3. Orang Acehlah yang selama bertahun tahun terakhir amat dan paling menderita dibanding kita senegara, kenapa masih ditenggelamkan dikubangan kesengsaraan sedalam itu?

  • Penderitaan adalah setoran termahal dari manusia kepada Tuhannya, sehingga derajat orang Aceh ditinggikan, sementara kalian ditinggalkan untuk terus menjalani kerendahan.


4. Kalau itu hukuman, apa salah mereka?, kalau itu peringatan, kenapa tidak kepada gerombolan maling dan koruptor di Jakarta ? Kalau itu ujian apa Tuhan masih kurang kenyang melihat kebingungan dan ketakutan rakyat Aceh ditengah-tengah perang politik dan militer tak berkesudahan?

  • Kamu mempersoalkan Tuhan? Mempertanyakan tindakan Tuhan? Mempersalahkan ketidakadilan Tuhan ?

Kalau Tuhan diam saja bagaimana ?

Lebih baik kamu mempertanyakan kenapa ilmumu sampai tidak mengetahui akan adanya gempa di Aceh. Kamu bahkan tidak tahu apa yang akan kamu katakan sendiri lima menit mendatang. Kamu juga tidak tahu berapa jumlah bulu ketiakmu. Kamu pengecut. Untuk apa mempertanyakan tindakan Tuhan. Kenapa kamu tidak melawanNya. Kenapa kamu tidak memberontak secara tegas kepada Tuhan. Kenapa kamu tidak menyingkir dari bumiNya, dan pindah dari alam semestaNya, kemudian kamu tabuh genderang perang menantangNya ?!


5. Lalu hal-hal apa yang bisa menghindarkanku dari tindakan “menuduh Tuhan adalah diktator dan otoriter”.

  • Kamu jahat, karena ingin menghindar dari kewajiban.

Kewajiban ilmiah untuk mengakui bahwa Tuhan itu diktator dan otoriter. Kewajiban untuk mengakuiNya, menemukan logikaNya, lalu belajar menerimaNya, dan akhirnya memperoleh kenikmatan mengikhlaskannya. Tuhanlah satu-satunya yang ada, yang berhak bersikap diktator dan otoriter, sebagaimana pelukis berhak menyayang lukisannya, atau merobek-robek dan mencampakkannya ke tempat sampah. Tuhan tidak berkewajiban apa-apa karena Ia tidak berutang kepada siapa-siapa, dan keberadaanNya tidak atas saham dan andil siapapun. Tuhan tidak terikat oleh baik buruk karena justru Dialah yang menciptakan baik buruk. Tuhan tidak harus patuh kepada benar atau salah, karena benar dan salah yang harus patuh kepadaNya.

Atau kamu saja yang jadi Tuhan, dan kamu atur nasib terbaik untuk manusia menurut pertimbanganmu ?,

Kamu tahu Muhammad ? Muhammad Rasulullah shalallahu alaihi waalihi wassalam ?. Ia manusia mutiara yang memilih hidup sebagai orang jelata. Tidak pernah makan kenyang lebih dari tiga hari, karena sesudah hari kedua ia tak punya makanan lagi. Ia menjahit bajunya sendiri dan menambal sandalnya sendiri. Panjang rumahnya 4,80 m, lebar 4,62 m. Ia manusia yang paling dicintai Tuhan dan paling mencintai Tuhan, tetapi oleh Tuhan orang kampung Thaif diizinkan melemparinya dengan batu yang membuat jidatnya berdarah. Ia bahkan dibiarkan sakit sangat panas badan oleh racun Zaenab wanita Yahudi. Cucunya yang pertama diizinkan Tuhan mati diracun istrinya sendiri. Dan cucunya kedua dibiarkan oleh Tuhan dipenggal kepalanya kemudian kepala itu diseret dengan kuda sejauh ratusan kilometer, sehingga ada dua kuburannya.

Muhammad dijamin surganya, tetapi ia selalu takut kepada Tuhan sehingga menangis di setiap sujudnya. Sedangkan kalian yang pekerjaannya mencuri, kelakuannya penuh dengan kerendahan budaya, yang politik kalian busuk, perhatian kalian kepada Tuhan setengah-setengah, menginginkan nasib lebih enak dibanding Muhammad ?, dan kalau kalian ditimpa bencana, Tuhan yang kalian salahkan ?


6. Aku ingin mempertahankan keyakinan bahwa icon utama eksistensi Tuhan adalah sifat Rahman dan Rahim ….

  • Sangat benar demikian. Apa yang membuatmu tidak yakin ?.

Rahman cinta meluas, Rahim cinta mendalam.

Rahman cinta sosial, Rahim cinta lubuk hati. Kenapa ?, Rahman menjilat Aceh dari lautan, Rahim mengisap Aceh dari bawah bumi. Manusia yang paling mulia dan paling beruntung adalah yang segera dipisahkan oleh Tuhan dari dunia. Ribuan malaikat mengangkut mereka langsung ke surga dengan rumah-rumah cahaya yang telah tersedia. Kepada saudara-saudara mereka yang ditinggalkan, porak poranda kampung dan kota mereka adalah medan pendadaran total bagi kebesaran kepribadian manusia Aceh, karena sesudah ini Tuhan menolong mereka untuk bangkit dan menemukan kembali kependekaran mereka. Kejadian tersebut dibikin sedahsyat itu sehingga mengatasi segala tema Aceh Indonesia yang menyengsarakan mereka selama ini. Rakyat Aceh dan Indonesia kini terbebas dari blok-blok psikologis yang memenjarakan mereka selama ini, karena air mata dan duka mereka menyatu, sehingga akan lahir keputusan dan perubahan sejarah melapangkan kedua pihak.


7. Tetapi terlalu mengerikan, dan kesengsaraan para korban sukar dibayangkan akan mampu tertanggungkan.

  • Dunia bukan tempat utama pementasan manusia. Kalau bagimu orang yang tidak mati adalah selamat, sehingga yang mati kamu sebut tidak selamat, buang dulu Tuhan dan akhirat dari konsep nilai hidupmu. Kalau bagimu rumah tidak ambruk, harta tidak sirna, dan nyawa tidak melayang, itulah kebaikan; sementara yang sebaliknya adalah keburukan ? Berhentilah memprotes Tuhan, karena Tuhan tak berlaku di dalam skala berpikirmu, karena bagimu kehidupan berhenti ketika kamu mati.

8. Tetapi kenapa Tuhan mengambil hamba-hambaNya yang tak berdosa, sementara membiarkan para penjahat negara dan pencoleng masyarakat hidup nikmat sejahtera?

  • Mungkin Tuhan tidak puas kalau keberadaan para pencoleng itu di neraka kelak tidak terlalu lama, jadi biarkan dulu mereka memperbanyak dosa dan kebodohannya. Bukankah cukup banyak tokoh negerimu yang baik yang justru Tuhan segera mengambilnya, sementara yang kamu doakan agar cepat mati karena luar biasa jahatnya kepada rakyatnya malah panjang umurnya ?


9. Kami semua dan saya sendiri, tidaklah memiliki kecanggihan dan ketajaman berpikir setakaran dengan yang disuguhkan oleh perilaku Tuhan.

  • Kamu jangan tiba-tiba seperti tidak pernah tahu bagaimana pola perilaku Tuhan. Kalau hati manusia berpenyakit, dan ia membiarkan terus penyakit itu sehingga politiknya memuakkan, ekonominya nggragas dan kebudayaannya penuh penghinaan atas martabat diri manusia sendiri, maka Tuhan justru menambah penyakit itu, sambil menunggu mereka dengan bencana yang sejati yang jauh lebih dahsyat. Yang di Aceh bukan bencana pada pandangan Tuhan. Itu adalah pemuliaan bagi mereka yang nyawanya diambil malaikat, serta pencerahan dan pembangkitan bagi yang masih dibiarkan hidup.


10. Bagi kami yang awam, semua itu tetap tampak sebagai ketidakadilan….

  • Alangkah dungunya kamu! Sedangkan ayam menjadi riang hatinya dan bersyukur jika ia disembelih untuk kenikmatan manusia meski ayam tidak memiliki kesadaran untuk mengetahui, ia sedang riang dan bersyukur.


11. Jadi para koruptor dan penindas rakyat tetap aman sejahtera hidupnya ?

  • Sampai detik ini, ya. Sebenarnya Tuhan masih sayang kepada mereka sehingga selama satu dua bulan terakhir ini diberi peringatan berturut-turut, baik berupa bencana alam, teknologi dan manusia, dengan frekuensi jauh lebih tinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya. Tetapi, karena itu semua tidak menjadi pelajaran, mungkin itu menjadikan Tuhan mengambil keputusan untuk memberi peringatan dalam bentuk lebih dahsyat.

Kalau kedahsyatan Aceh belum mengguncangkan jiwa Jakarta untuk mulai belajar menundukkan muka, ada kemungkinan …….


12. Jangan pula gunung akan meletus!

  • Bilang sendiri sana sama gunung !


13. Tolong katakan kepada Tuhan agar beristirahat sebentar dari menakdirkan bencana-bencana alam …..

  • Kenapa kau sebut bencana alam ? kalau yang kau salahkan adalah Tuhan, kenapa tak kau pakai istilah bencana Tuhan ?
Kendal, 21012005