Selasa, 19 Maret 2013

Salman al-Farisi, Pemimpin yang Rendah Hati

Bismillahirrahmanirrahim
Salman al-Farisi adalah salah satu sahabat Nabi yang datang dari negeri Persia. Beliau merupakan sosok yang zuhud dan tawadhu'. Karakternya pun tidak berubah meski telah diangkat menjadi seorang walikota di Madain daerah yang telah ditaklukan Islam. Pakaiannya begitu sederhana, sesederhana saat sebelum beliau menjabat sebagai walikota.

Suatu hari, ketika sedang berjalan di suatu jalan, dia berjumpa dengan seorang laki-laki dari negeri Syam yang membawa sepikul buah tin dan kurma. Rupanya beban itu amat berat sehingga melelahkannya. Ketika orang Syam itu melihat lelaki yang berpenampilan biasa dan tampak dari golongan orang tak punya, ia berpikir hendak menyuruh laki-laki itu membawa buah-buahan dengan imbalan yang pantas sesampainya di tempat tujuan.

Orang Syam itu memanggil Salman dan Salman mendekat. "Tolong bawakan barangku ini.", maka Salman mengangkat barang itu dan mereka berdua berjalan bersama-sama.

Di tengah jalan mereka berpapasan dengan satu rombongan dan Salman mengucapkan salam kepada mereka. Mereka berhenti dan menjawab salam itu, "Kesejahteraan juga untuk walikota." Orang Syam itu bertanya dalam hati, "kepada Walikota? Siapa yang mereka maksud?"

Keheranannya semakin bertambah ketika beberapa orang dari rombongan itu bergegas mendekat dan berkata, "Biarkan kami yang membawanya." Barulah orang Syam itu sadar bahwa kuli panggulnya adalah Salman al-Farisi, walikota Madain. Orang itu menjadi gugup, kata-kata penyesalan dan permintaan maaf mengalir dari bibirnya. Dia mendekat hendak mengambil beban itu, tetapi Salman menolak dan berkata, "Tidak mengapa, biar saya antar sampai rumah Anda."

Demikianlah ketinggian budi pekerti Salman al-Farisi, anak didik langsung Rasulullah s.a.w. yang patut kita teladani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar