Minggu, 02 Mei 2010

Biskuit -berhati-hatilah



Seorang nona sedang menantikan penerbangannya di airport

Sementara dia menunggu, dia memutuskan untuk membeli sebuah buku. Dia juga membeli satu paket biskuit. Kemudian dia duduk di kursi berlengan di dalam ruang; ruang VIP dari airport, untuk beristirahat dan membaca dengan tenang.

Di samping kursi lengan di mana paket biskuit terletak, seorang laki-laki duduk di tempat duduk sebelah, dan ia mulai membaca majalahnya.

Ketika si nona mengambil sebuah biskuit pertama, laki-laki itu mengambil satu juga.

Dia merasa terganggu tetapi dia tidak berkata apa pun. Dia hanya berpikir:

"Jika aku di dalam suasana hati yang tidak baik, aku akan memberanikan diri untuk menghantamnya!"

Untuk setiap kue yang dia ambil, laki-laki itu mengambilnya juga.

Ini membangkitkan amarahnya tetapi dia tidak ingin memunculkan permasalahan.

Ketika kue tinggal satu, dia berpikir: "ah... Apa yang akan dilakukan laki-laki rakus ini sekarang?"

Lalu, laki-laki itu mengambil kue yang terakhir, membaginya separuh, dan menyisakannya separuh.

Ah! Itu terlalu banyak!”

Si nona sangat marah sekarang!

Dalam kemarahan, dia mengambil bukunya dan bangkit dari tempat itu .

Ketika dia duduk ditempat duduknya dalam pesawat, dia mencari sebuah kotak kacamatanya dalam tas kecil. Ia terkejut, paket biskuitnya masih ada di sana, tidak disentuh, dan tidak dibuka!

Dia merasa sangat malu!! Dia menyadari bahwa dia bersalah...

Dia telah lupa bahwa kue-kuenya masih di dalam tasnya.

Laki-laki tadi telah membagi biskuitnya, tanpa perasaan marah atau pahit.

Ketika dia marah, dia berpikir bahwa dia telah membagi kue-kuenya dengan laki-laki tadi.

Dan sekarang tidak ada kesempatan baginya untuk menjelaskan...tidak pula untuk minta maaf.


Ada 3 hal yang tidak bisa anda kembalikan.

Kata yang telah terucap..

Kesempatan yang terbuang..

Waktu yang telah berlalu..