Bismillahirrahmanirrahim
Aku teringat pada keinginanku beberapa bulan lalu, bulan-bulan sebelum Ramadhan. Hal-hal yang ingin kulakukan selama Ramadhan, kukatakan pada diriku bahwa aku hanya ingin fokus pada Al Qur'an dan hanya pada Al Qur'an. Aku tidak ingin kecolongan lagi seperti Ramadhan-Ramadhan sebelumnya.
Kutekadkan kembali bahwa Ramadhan kali ini aku ingin membatasi kegiatan-kegiatanku di masjid. Aku tidak ingin ikut kepanitiaan Ramadhan agar bisa fokus pada Al Qur'an!
Namun pada kenyataannya aku tetap tak bisa meninggalkan kegiatan di masjid, ada panggilan jiwa yang tak bisa ku abaikan. Ketika kukatakan pada diriku, 'biarkan sajalah kegiatan itu mau berlangsung bagaimana, aku tidak peduli, teman-teman sekarang juga sudah belajar dari Ramadhan tahun lalu'
Ah, jahatnya aku. Bukankah kegiatan di masjid juga merupakan ladang amal yang senantiasa subur ketika kita bisa menyiraminya dan merawatnya dengan baik dan penuh keikhlasan.
Saat kucek kembali persiapan apa yang sedang dilakukan teman-teman seperjuangan di masjid, ternyata belum terbentuk kepanitiaan dengan alasan ingin rehat kegiatan untuk Ramadhan kali ini. Sedikit kaget mendengarnya, 1 bulan sebelum Ramadhan, dan belum terbentuk kepanitiaan. tapi nampaknya hanya 1-2 orang yang tahu alasan ini. Ku kompori lagi teman-teman yang lain, sudah sejauh mana persiapan kita? Jangan sampai agenda tahunan ini terhenti.
Hingga akhirnya semangat teman-teman tergugah, kusampaikan ini pada Pak Ketua, dan disetujui.
Agenda pertama Dugderan & Ngontel Bareng KARISMA Kendal, Senin 8 Juli 2013.
Aku sedikit acuh pada agenda ini, karna sedang menghindari keramaian musik dugderan, namun bagaimanapun juga ini tetap bagian dari agenda kami.
H-4 pendaftar baru berkisar 40 orang, panik. Mungkin bagi teman-teman sangat berlebihan ketika kuceritakan bahwa aku tidak bisa tidur memikirkan kegiatan ini. Setelah sebelumnya kudesain brosur sesederhana mungkin, keesokan harinya kusebarkan brosur tersebut ke perkampungan di dekat rumah.
H-3 tidak banyak perubahan pada jumlah pendaftar. tapi aku sudah begitu lelah karena berkeliling ke kampung-kampung.
H-2 ku sebar lagi brosur-brosur yang tersisa ke perkampungan yang lain.
H-1 80an pendaftar, sudah lumayan lah.
hari H, membludak hingga 206 pendaftar. Subhanallah.. Alhamdulillah.
namun ada banyak hal mengganjalkan hati pada kegiatan ini. Terutama pada ketidak konsistenan dan ketidak tegasan beberapa pihak berpengaruh. Bagaimana bisa, keputusan bersama ketika rapat diubah begitu saja secara sepihak pada hari H.
Kemudian dalam masalah pengamanan lalu lintas, saya rasa sudah menjadi tugas para polisi untuk membantu mengamankan lalu lintas pada rute dugderan ini, mereka sudah dibayar oleh negara melalui pajak masyarakat untuk membantu masyarakat. Memberikan snack makanan pun sudah termasuk harta Ghulul dan tentu dalam Islam tidak diperkenankan, tapi kali ini diberikan uang juga. Subhanallah, mereka sudah dibayar negara, kenapa dibayar lagi atas pekerjaan yang sudah semestinya dilakukan?
Sudahlah, acara sudah berlalu.
Semoga mampu menjadi bahan evaluasi dan belajar teman-teman semuanya.
Agenda kedua KIIR (Kajian Islam Intensif Ramadhan)
Hari ini adalah hari pembukaan KIIR, peserta yang sebelumnya hanya berkisar 32 orang, kini menjadi sekitar 60an orang pendaftar. Alhamdulillah..
Setelah haus begitu mencekat di tengah-tengah hari puasa, berkeliling ke sekolah-sekolah, akhirnya pendaftar mulai berdatangan pada hari H.
Persiapan sudah matang, hanya saja aku yang juga bertugas untuk mengkonsep acara, begitu otodidak saat itu juga, tak ada persiapan khusus. Hanya film-film bernuansa Islami yang kupersiapkan, kupertontonkan saja pada para peserta, dan menjadi bahan materiku saat itu, tak ada persiapan, seperti ngobrol saja dengan adikku di rumah ketika aku menceramahinya. Anak-anak kecil jauh lebih fokus ketika diberi film, itulah siasatku menghadapi anak-anak dengan jumlah yang cukup banyak dan suka ngobrol sendiri dengan teman-temannya.
Alhamdulillah.. semoga membekas di hati adik-adik peserta KIIR meskipun ilmuku begitu terbatas, dengan kata-kata yang spontan saja kusampaikan dengan sedikit terbata-bata.
Ketika aku memotivasi orang lain, saat itu juga aku memotivasi diriku. Aku belajar banyak hal pada hari ini. Alhamdulillah alhamdulillah alhamdulillah, terimakasih pada teman-teman seperjuangan di KARISMA Kendal, kita berkumpul membentuk shaf fisabilillah. Jangan pernah menyerah, ketika ada kesempatan belajar, maka ambillah. Kita sama-sama datang dari nol di tempat ini, tapi kita mendapatkan banyak hal pada akhirnya.