Kamis, 25 Juli 2013

Telingaku yang Terdekat dengan Lisanku

Bismillahirrahmanirrahim.


Baru akhir-akhir ini aku mampu berbicara di depan publik menyampaikan petuah-petuah yang masih bersandar di dalam ingatanku. Namun baru kemarin aku mampu menyampaikannya secara spontan, entah darimana kata-kata itu berasal, keluar saja dari lisanku, namun aku juga sering menyampaikannya secara dialog dengan adik laki-lakiku. Mungkin karena yang kuhadapi adalah anak-anak juga, namun tetap saja, aku tak punya pengalaman dalam hal ini, tak punya pengalaman menjadi guru, tak punya pengalaman menjadi mentor. Hanya berbekal niat, keinginan untuk menyampaikan semua unek-unek di dalam hati bahwa aku ingin sekali menjadikan mereka generasi Islam yang berakhlak mulia seperti Nabi Muhammad S.A.W sebagai teladhan terbaik akhlak mulia, aku ingin mereka mengenal Islam lebih mendalam sehingga mereka mampu mencintai Islam dengan sebenarnya, mencintai Al Qur'an, dan sangat penting jika dimulai sejak dini.

Aku pernah menjadi anak-anak seperti mereka, dan ketika aku mendengar segala nasehat dari guruku dulu, aku benar-benar menerapkannya hingga sekarang. Aku begitu menyayangi anak-anak ini, anak-anak peserta kajian di masjid. Disini, pelajaran akhlak lah yang ingin kutancapkan dengan matang di dalam hati mereka. Selain pelajaran dari pemateri-pemateri KIIR lainnya. hmm, posisiku bukan sebagai pemateri, aku merasa belum layak akan hal itu, namun aku masih bisa menyampaikan segala apa yang ingin kusampaikan di sela-sela acara, baik ketika menunggu pemateri datang maupun setelah selesai acara.

Aku mencoba belajar menyampaikan kata-kata motivasi yang setiap hari sudah kucoba untuk kuterapkan dalam kehidupanku. Namun bukan hal mudah bagiku merangkainya menjadi kata-kata yang indah untuk didengarkan dan dipahami dengan baik, sehingga benar-benar merasuk ke dalam hati pendengarnya. Aku begitu meyakini kejaiban doa jika dilakukan dengan kesungguhan dan penuh pengharapan. Namun biasanya kesungguhan dapat diciptakan melalui usaha maksimal yang sudah dilakukan, artinya kita perlu berikhtiar, berdo'a dan tawakkal.

Betapa indahnya kehidupan Islami, segalanya dijalani dengan kebaikan karena memang itulah yang diajarkan oleh sang pembawa pesan ajaran Islam dari Allah SWT, yakni Rasulullah S.A.W, Nabi Muhammad S.A.W. Berhadapan dengan anak-anak, menyampaikan segala nasehat untukku dan untuk mereka, pikiranku selalu melayang jauh, membayangkan anak-anakku kelak, betapa aku ingin mereka menjadi seorang penghafal al Qur'an yang dicintai Allah, para malaikat, dan seluruh ummat muslim. Aku ingin mereka menjadi seorang yang faqih, shaleh, beriman dan bertaqwa, segala kebaikan ada padanya. Allah.. betapa indahnya anugrah itu. 
Alhamdulillah, Terimakasih juga kepada anak-anak kajian di masjid agung kota kecilku yang terus mengingatkanku akan anugrah terindah tersebut, sesungguhnya segala nasehat yang kusampaikan kepada kalian, pada dasarnya adalah nasehat untuk diriku juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar