Sabtu, 23 Februari 2013

Barakallah. .

Bismillahirrahmanirrahim. .
Sekilas bercermin pada diriku yang sekarang, dan seringkali jadi terlintas di dalam benakku tentang masa laluku. Teringat do'a sohib-sohibku di rohis kampus dulu : "Barakallah ya. . ." Bahkan sampai ada teman yang salah kirim sms ke nomorku "Ayo ucapkan barakallah ke Risma. . " Bagiku sangat dalam makna doa ini, 'Barakallah, Semoga Allah Memberkahi' dibandingkan dengan ucapan 'Selamat ya diterima beasiswa'

Aku menyadari kondisiku saat itu dan saat sebelum itu seperti apa. Aku begitu merindukan nikmat-nikmat berdzikir pada Allah, namun aku tak bisa merasakannya. Barangkali sudah terlalu banyak dosa-dosaku. Ya, sangat banyak. Hingga pada beberapa malam aku selalu berdoa agar nikmat-nikmat itu datang kembali, berharap perbaikan diri, aku ingin berhijrah! Ya Allah, izinkan aku berhijrah! Dan akhirnya Allah mengizinkanku untuk pindah kuliah di ITB.

Lingkungan begitu berpengaruh mendidik karakter seseorang. Aku bertemu dengan orang-orang yang begitu menjaga integritas disini, dan aku bertemu dengan sahabat-sahabat yang sejalan di jalur dakwah, sahabat-sahabat yang begitu gigihnya dalam berdakwah. Aku pun tersangkut dalam lingkaran mereka.

Berkah Allah seperti apa?

Hari Ini Aku Berguru Pada Biduan Seksi


Bismillahirrahmanirrahim..
Mungkin terasa aneh dengan judul di atas, beguru pada orang yang dianggap tak berilmu, apalagi seorang biduan seksi, yang pekerjaannya menyanyi, melenggak lenggokkan tubuh seksinya, memperlihatkan bagian tubuh yang tak sepantasnya diperlihatkan, apalagi dipertontonkan di depan umum.
Semenjak pagi tadi ada beberapa hal yang memberiku banyak pelajaran, bahkan sampai siang hari banyak hal yang aku alami yang bisa kupetik pelajarannya, tapi hanya satu pelajaran yang akan kusampaikan hari ini.

Kulanjutkan pagi hariku dengan bersepeda dari Kendal ke Pegandon, cukup jauh perjalanan hanya dengan sepeda ini, untuk menyusul keluargaku yang semalam menginap di kecamatan pegandon. Ramai kecamatan pagi ini, acara sepeda santai, doorprise, dan.. konser dangdut(acara yang paling aku benci).
Sudah terbiasa aku mengenal acara2 seperti ini, acara dangdut dengan biduan seksi yang tak layak tuk dipertontonkan, apalagi dihadapan penonton yang sebagian besar adalah siswa SD dan SMP peserta sepeda santai.
Dari ini semua ada banyak hal negatif yang kupikirkan tentang para biduan. Hingga aku berlirih, “BEGITU MENJIJIKKANNYA PAKAIAN DAN PENAMPILAN MEREKA.”

Dan seketika seseorang berkata terhadapku,

Sabtu, 16 Februari 2013

Muhasabah Diri

Kalimat-kalimat ini, seringkali terngiang di benakku, dan kemudian membuatku menangis, beristighfar, betapa diri ini masih jauh dari 'kategori' layak untuk menjadi salah satu yang teristimewa di mata-Nya.

Seperti apa kenikmatan menjadi kekasih Allah?
Yang mencintai-Nya dan dicintai-Nya.
Jika seorang hamba mencintai tuannya itu hal wajar,
tapi jika tuan mencintai hambanya adalah keistimewaan.

Ya Allah..
Tak jarang kami lalai dari mengingat-Mu
mengeluh, seolah sendiri, dan seolah tiada Engkau yang kan menolong..

Tak jarang pula lisan ini begitu tajam
menyayat hati manusia, lisan yang tak menghempaskan kata-kata yang tak Kau ridhoi..
Lisan tak berilmu yang kemudian berdalih dan menghukumi, mencela siapapun yang ia  kehendaki.

Tak jarang hati ini merasa sakit,
sakit sehingga akhlak diri nampak jelas rendahnya

Tak jarang pula kami begitu enteng meninggalkan sunah-sunah Rasul-Mu.
Bukankah diri ini senantiasa berharap syafaat beliau?
Yang dengan syafaatnyalah sehingga hati-hati yang masih kotor, di hari kiamat nanti kemudian disucikan..

Tak jarang kami melupakan kalam-Mu,
sedikit kami membacanya, sedikit kami menghafalnya..
betapa keilmuan kami masih begitu jauh tentangnya..

Tak jarang kami mengeluh, berputus asa, gelisah dan risau..
Seperti orang yang tak mengenal adanya Allah Yang selalu membantu..

Tak jarang hati ini begitu keruh, memikirkan hal-hal yang semakin memperkeruhnya.
jauh dari ketenangan hati, seperti orang yang tak mengenal kalimat-kalimat dzikrullah penenang hati.

Ya Allah..
kami berdosa, bukan sekedar dosa-dosa kecil yang menghiasi lumuran noda.
Dosa-dosa besar pun turut menghitamkannya..menghitamkan hati kecil yang tiada apa-apanya ini.

Ya Allah.
betapa besar rahmat-Mu.. jalan yang Kau tunjukkan pada kami. sehingga detik ini kami masih bisa menangis..
Ya Allah,
kami bertaubat. Kami ingin menjadi kekasih-Mu, kami ingin memiliki hati dan akhlak seperti Nabi Muhammad shallahu alaihi wassalam, Rasul-Mu. kami memohon petunjuk dari-Mu. Berharap kesucian hati dan jiwa.. Berharap bertambahnya ilmu dan rasa takut kepada-Mu Allah..

Allah, Allah.. Allah..
Astaghfirullahaladzim. . (sebanyak2nya)





Jumat, 08 Februari 2013

Ikhtilath Kampus

Ikhtilat merupakan campur baur antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya. Betapa hal ini sempat saya lalaikan bertahun-tahun lamanya. Bahkan lingkungan yang sedang kujejaki kali ini, lingkungan kampus, yang tak pernah jauh dari apa yang disebut ikhtilat.

Menyedihkan ketika saya baru menyadari akan hal ini, semoga ini termasuk masalah darurat karena memang belum ada kan kelas Teknik Informatika yang khusus untuk perempuan/mahasiswi, meski demikian sebagai seorang muslimah kita wajib menjaga kehormatan diri dengan tidak bercampur baur dengan laki-laki yang bukan mahramnya jika memang tidak diperlukan.

Di dunia kampus, kebanyakan kita tak pernah jauh dari organisasi, termasuk saya. Ketika membahas ikhtilath tentu kondisinya sangat memprihatinkan, saya pun juga hanya memperhatikan hal-hal yang menurut saya dianggap berlebihan saat itu. Nanti saya ceritakan (insya Allah).

Bagi pembaca yang sedang atau pernah menempuh jenjang pendidikan di bangku kuliah, barangkali tak asing lagi dengan himpunan, BEM, unit/UKM, dan organisasi/club lainnya. Campur baur antara laki-laki dan perempuan menjadi begitu biasa disini, tak ada rasa risih sedikitpun. Duduk berdempetan antara mereka yang bukan mahramnya, bahkan ada sesama anggota yang berpacaran, tak segan-segan menampakkan kemesraan di depan teman-teman lain. Menurut saya ini sudah sangat berlebihan dan jauh dari rasa malu. Allah jelas melarangnya. Bukan saya atau ustadz, tapi Allah.

Dulu saya tak punya keberanian untuk mempermasalahkan hal ini, hanya membatin risih melihatnya, dan mencoba ntuk membiasakan diri dengan kondisi tersebut. Jangan pula membayangkan ada hijab/pembatas ketika rapat di ruang sekre organisasi (kecuali rohis^^), untuk mengelompok sendiri-sendiri--misal laki-laki duduk di bagian kanan dan perempuan duduk di sebelah kiri-- pun tidak akan terbenak di pikiran masing-masing anggota, tanpa sadar akan haramnya ikhtilath ini. Semua bercampur baur dan berdempetan, mau duduk di tengah, kanan kiri, ah, begitu permisif.

Interaksi antara perempuan dan laki-laki pada dasarnya tidak dilarang. Boleh atau wajib jika untuk keperluan yang mendesak dan untuk mewujudkan misi yang luhur seperti mencari ilmu yang berguna, keshalihan, kebajikan atau hal lainnya yang menuntut kedua belah pihak untuk bekerja sama.

Hal itu tidak berarti bahwa batasan-batasan antar keduanya kemudian harus di lewati atau norma-norma Syariat yang mengatur interaksi antara laki-laki dan perempuan harus ditanggalkan.

Outbound. 
Acara ini seperti tidak pernah lepas dari kegiatan kemahasiswaan, terutama dalam organisasi. Ketika acara pelantikan anggota baru atau sekedar untuk refreshing, beruntung setelah acara ini bisa dapet gebetan atau pacar baru (Ups, bukan beruntung tapi buntung). Acara outbound seperti ini memang biasanya sangat manjur untuk mengakrabkan sesama anggota, sekaligus untuk melepas penat setelah disibukkan dengan kegiatan akademik. Bisa ngumpul bareng temen-temen, ketawa ketiwi, nge-games, nyanyi-nyanyi main gitar di depan api unggun.Seru banget gak sih, ya kaaan?!! Tapi, tapi... ada banyak hal yang diabaikan oleh seorang muslim, terutama tentang hal yang sedang kita bahas, yaitu IKHTILATH. Berikut contoh gambarnya, yang saya ambil dari gugel.

Gambar di atas sangat umum terjadi di outbound-outbound pelajar. Kan jadi berabe kalo pas nge-games gak sengaja meluk lawan jenis, atau baju/celana jadi tersingkap, atau kalau jatuh ambruk jadi pada tumpang tindih deh, waduh O_o. Dengan dalih untuk melatih kekompakan, bukan berarti harus melanggar syariat dan norma agama, kan kan ;). Sebagai seorang muslim yang mengaku berusaha meneladani Rasulullah dan para sahabatnya, kita pantas malu jika masih mengikuti atau mengabaikan atau bahkan justru turut menyelenggarakan kegiatan cambur baur antar laki-laki dan perempuan seperti yang diilustrasikan pada gambar di atas.

"Yaa itu kan sekedar permainan, mbak." Eitss..kita bisa kok mengadakan permainan yang tidak melanggar syariat, misal, buatlah permainan yang terpisah tempat antara laki-laki dan perempuan, yang laki-laki di deket hutan sana misalnya, terus yang perempuan deket sungai. Terpisah deh.

Seringkali agak sulit untuk memperbaiki itu semua jika sudah menjadi adat istiadat turun temurun dari generasi ke generasinya di dalam organisasi, apalagi pemahaman tentang ikhtilath yang masih sempit.
Di antara kita ada yang berusaha untuk memperbaiki itu semua ketika berada di organisasi sekuler, tetapi kebanyakan kita justru terbawa arus dan tak sanggup lagi berbuat apa-apa, meski dengan menjadi ketua sekalipun. Hati-hati ketika ingin mewarnai tapi malah justru terwarnai.

Membersihkan kolam berlumpur bukanlah dengan cara masuk ke dalam kolam tersebut. Bersihkan lah dari luar kolam. Jika sendiri mungkin akan sangat meletihkan, ajaklah kawan lain, susun strategi, be patient and do it. ;)

Kamis, 07 Februari 2013

PENYAKIT GANAS PARA PEMUDA

Berapa banyak pemuda yang kini sedang terjangkit penyakit ganas. Penyakit ganas yang menyerang hati beserta jiwanya. Ketetapan hati orang2 saleh dan tabi'in yang semakin menghilang.
Shalat yang diremehkan. ibadah yang ditinggalkan. Qiyamul lail yang tidak didapatkan. Sunah-sunah yang dilewatkan.
Dimana rasa takut kepada Allah? Kapan terakhir kali mata kita mengucurkan air mata?

Kapan kita dapat merasakan dekat kepada Allah untuk terakhir kali? Berapa kali kita merasakan ini? Mushaf-mushaf yang ditinggalkan di rumah dengan penuh debu karena sedikit dibaca. Masjid-masjid yang dibiarkan kosong.Kemanakah para pemuda yang rajin shalat di masjid? Begitu sedikit jamaah shalat subuh di masjid. Dimana para pemuda dan laki-laki sejati saat shalat subuh?

Bahkan penyakit ganas ini semakin parah dari sebelumnya.

Keinginan hidup mereka tercurah pada apa model yang paling tren hari ini, tentang lagu-lagu terbaru, tentang siapa penyanyi paling terkenal, tentang siapa pemenang Piala Oscar, tentang aktor terbaik tahun ini, tentang siapa pemain bola yang paling terkenal.

Semua masalah ini begitu menyibukkan hati. Lalu dimana Allah?

Apakah hati kita penuh dengan takut kepada Allah? Atau kalimat-kalimat ini terasa telah dilebih-lebihkan? Boleh jadi memang berlebihan. Tapi ada ayat di dalam Al Qur'an yang apabila orang mukmin membacanya, maka ia akan merasa sedih.

"Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah..." (Al Baqarah : 74)

Kita merasakan cacian Al Qur'an yang begitu mengguncangkan jiwa.

Allah memberi tahu kalau batu lebih baik dari kita. Sebab hati memiliki malu, sedangkan hati kita berkarat. Batu itu jatuh karena takut kepada Allah, sedang hati kita tidak - paling banter hanya berguncang sebentar karena takut kepada Allah, kecuali saat kita diuji dengan musibah.

Saudaraku tercinta, dimana rasa takut kepada Allah?

Sungguh, ribuan nasehat tak akan memperbaiki diri, jika tiada kekhusyukan, jika tiada rasa takut kepada Allah..

daftar pustaka :
Hati Sebening Mata Air

Rabu, 06 Februari 2013

MENUNDUKKAN PANDANGAN

Bismillahirrahmanirrahim.. 


Perhatikan bola mata ini, kemana ia memandang?
Ada pemuda yang memakai mata mereka untuk melihat dari satu maksiat ke maksiat yang lain. 
Ada yang begitu gelisah karena hati mereka telah terjejali kemaksiatan berupa gambar2 cabul dari situs2 porno di internet dan dari channel tv yang menayangkan adegan yang tak layak dilihat.

Kemana mata liar ini akan membawa kita?
Dimana rasa takut kepada Allah? Disaat mata ini begitu bebas menggigit harga diri.

Kepada pemuda yang mengumbar pandangannya, dimana firman Allah :

"Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." (An Nur : 30)

Minggu, 03 Februari 2013

Cinta Allah pada Hamba-Nya

Bismillahirrahmanirrahim
Wahai yang menghabiskan waktu untuk mencari cinta yang semu!
kita tiada akan sampai kecuali dengan sesuatu yang halal & menikah. Selama dua puluh tahun kita mencari cinta pemuda yang melupakan kita dari-Nya. Sungguh kasihan kita yang lupa dari mengenal Allah dengan sempurna.



Cinta hamba pada Allah dan Cinta Allah pada hamba-Nya..
"Dan terus mendekat kepada-Ku dengan (melakukan) amalan2 sunah, hingga Aku mencintainya. Kalau Aku sudah mencintainya, Aku adalah pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, penglihatan yang ia gunakan untuk melihat, tangan yang ia gunakan untuk memukul, dan kaki yang ia gunakan untuk berjalan. Kalau ia meminta kepada-Ku pasti Aku kabulkan. Kalau ia meminta perlindungan kepada-Ku pasti akan Kulindungi."

Apakah kita mengetahui kemana tingkatan cinta ini akan sampai? Bagaimana mungkin hubungan ini menjadi begitu indah di semua tingkatan?
Oleh karena itu ada yang mengatakan, "Tidak aneh hamba yang mencintai tuannya, tapi sungguh amat aneh tuan yang mencintai hambanya."

Dalam hadits Qudsy, "Barangsiapa mendekat padaKu sejengkal, maka Aku akan mendekat padanya sehasta; barangsiapa yang mendekat padaKu sehasta, maka Aku akan mendekat padanya sedepa; dan barangsiapa yang datang padaKu dengan berjalan, maka Aku (akan) mendatanginya dengan berlari-lari kecil." (HR Bukhari - Muslim)
Allahu a'lam..


Selengkapnya baca : "Hati Sebening Mata Air, oleh Amru Khalid" 

Kharisma Nugrahandani Restuti

Bahaya Foto Akhwat di FB

Bismillahirrahmanirrahim
"Alhamdulillah terima kasih sudah di ingatkan",
" sukron atas ilmunya, bermanfaat sekali" ... dan bla..bla..bla...
( ini adalah sebuah ucapan or ungkapan dari beberapa orang yang mendapat
artikel tentang memajang foto di FB ) anehnya masihhh juga menapilkan...

"APAKAH KAMU RELA, KECANTIKANMU itu dinikmati oleh ORANG-ORANG yg DEKAT dan JAUH darimu, RELAKAH dirimu MENJADI BARANG
DAGANGAN yang MURAH bagi semua orang atau MENJADi BARANG PAJANGAN yg semua orang dapat melihatnya, baik yg jahat maupun yg terhormat??


Bahaya Foto

• Pertama, kita tentu sadar internet adalah ruang publik yang bisa dimanfaatkan semua orang hampir tanpa batasan. Dan diantara orang-orang tersebut pastilah terdapat orang yang ingin berbuat zhalim. Dengan teknologi sekarang ini, betapa mudahnya setiap orang memanipulasi sebuah gambar menjadi apa yang dinginkan si manipulator. Dengan memasang foto diri di internet, maka hal tersebut membuka peluang orang-orang zhalim yang tentu saja tanpa izin terlebih dahulu memanipulasi/mengubah sedemikian rupa menurut keinginannya. Bayangkan saja, suatu ketika kita melihat foto diri sang akhwat dari atas berbalutkan jilbab (pakaian muslimah) tetapi bagian bawah dimanipulasi sehingga seakan-akan telanjang ataupun setengah telanjang. Na’udzubillah…..
dengan aplikasi photoshop orang2 yang tak bertanggungjawab dengan mudah mengganti muka seseorang dengan orang lain, contohnya afwan jiddan seorang akhwat di poto tidak berbusana, dan begitu juga seorang miyabi di edit menjadi berjilbab


Kedua, akhwat (aktivis dakwah) adalah tauladan bagi muslimah yang belum tersentuh dakwah (awwam-red). Namun apa jadinya jika para ujung tombak dakwah bagi teman-teman terdekatnya melakukan suatu hal yang tidak sepatutnya dilakukan oleh seseorang yang notabene telah bertitel “akhwat”. Saat muslimah yang awwam, terlihat fotonya yang bak foto model sebuah majalah remaja mejeng di blog-blog maupun profil jejaring dunia maya mereka hal tersebut bisa kita maklumi dan menjadi hal yang lumrah. Namun apa jadinya kalo seandainya kita berikan suatu nasehat agar tidak melakukan hal itu, karena bisa menjadi suatu fitnah, kemudian mereka berkilah, “lha wong si fulanah yang aktivis dakwah itu aja juga melakukan hal yang sama kok, apalagi saya yang masih jauh dari nilai-nilai agama”. Dan menganggap bahwa hal tersebut tidaklah bertentangan dengan dalih orang yang paham agama pun melakukannya jua..


Ketiga, wajah ayu dan sebuah profil yang terkesan sholehah menjadi daya tarik tersendiri bagi kaum adam. Maka berlomba-lomba-lah mereka untuk menjadi teman, sahabat, atau dalih menjalin ukhuwah yang padahal terkadang hanya didasari sebuah keinginan untuk memiliki sosok ayu nan sholeha tersebut. Sehingga semakin menjadikan para ikhwan/laki-laki yang di hatinya terdapat penyakit menjadi semakin terjerumus dalam asyiknya pertemanan ala ikhwan-akhwat. Dari sisi ini pertama sang pelaku sudah melanggar atau lebih tepatnya tidak mendukung usaha para ikhwan/laki-laki untuk mengamalkan salah satu firman Allah ta’ala:

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman:
“Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”.(An-nuur: 30)

Dalam sebuah hadits diriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau pernah bersabda kepada Ali radhiyallahu’anhu. “Artinya :
Wahai Ali, janganlah engkau susul pandangan dengan pandangan lagi, karena yang pertama menjadi bagianmu dan yang kedua bukan lagi menjadi bagianmu (dosa atasmu)”. [Hadits Riwayat Ahmad, At-Tirmidzi dan Abu Daud].


Keempat,. .

Bila Hati Dimabuk Cinta


Bismillahirrahmanirrahim

Sesungguhnya mabuk cinta adalah jalan yang penuh bahaya, dapat menggoyahkan pendirian dan ibarat lautan yang penuh gelombang. Dunia mereka penuh dengan kesengsaraan dan angan-angan, dihantui rasa ketakutan dan kekhawatiran. Siapa saja yang mengarungi samudera cinta pasti akan dipermainkan oleh riak gelombang. Api asmara merusak perasaan, khayal dan pengetahuan, sebab orang yang terkena api asmara akan selalu mengkhayalkan orang yang dicintainya.

Ibnu Taimiyah berkata : “Mabuk asmara dapat membuat penderitanya kurang akal dan ilmu, rusak agama dan akhlaknya, lalai akan seluruh kebaikan agama dan dunia. Dan akibat buruknya bisa menjadi berlipat ganda.”
Beliau juga berkata : “Mabuk cinta adalah cinta yang berlebihan hingga melebihi batas yang dibolehkan. Jika seseorang terjerumus didalamnya dia akan tercela dan binasa. Penyakit ini mampu merusak hati dan jasmani.”

Tidaklah terdapat penyakit mabuk cinta melainkan bahayanya lebih besar dari manfaatnya.

Dalam syair disebutkan :
Mereka berkata : “Engkau tergila-gila dengan orang yang kau cinta!”
Aku katakan : “Mabuk cinta lebih gila daripada gilanya orang gila.”
Gila karena jatuh cinta tidak akan sadar selamanya.
Adapun orang gila, akan kambuh pada waktu tertentu saja.

Ibnu Abi Hushainah menerangkan dalam bait syairnya :
Mabuk cinta selalu menarik jiwa kepada kehancurannya
Betapa cemburunya aku kepada orang yang tak mengalaminya

Jika virus mabuk asmara ini telah melekat dalam hati, niscaya sulit diselamatkan. Tidaklah bara cinta ini berkobar dalam hati kecuali sangat sulit baginya menyelamatkan diri dari kobaran apinya.
Mabuk asmara ada yang mencapai tingkatan kufur, seperti orang yang menjadikan tandingan-tandingan selain Allah yang mereka cintai sama kadarnya seperti mencintai Allah. Namun jika cinta terhadap makhluk-Nya lebih besar daripada cintanya kepada Allah, maka tidak akan diampuni oleh Allah. Allah tidak akan mengampuni orang-orang yang menyekutukan diriNya.

Ibnu Qayyim menerangkan bahaya yang ditimbulkan dari penyakit mabuk cinta : “Ada yang berkata : Berapa banyak bencana karena asmara telah menyungkurkan wajah-wajah manusia ke dalam jurang neraka Jahannam, menggiring mereka kepada pedihnya siksa, dan tertuang kepada gelas-gelas mereka air mendidih di neraka yang menyala-nyala?
Berapa banyak mabuk cinta telah mengeluarkan orang-orang yang dikehendaki Allah dari ilmu dan agama yang mereka miliki seperti keluarnya bulu dari adonan tepung? Berapa banyak akibat penyakit ini kenikmatan berubah menjadi bencana?
Berapa banyak penyakit ini telah menurunkan derajat orang-orang mulia menjadi hina. Seseorang yang sebelumnya dikenal mulia dan berwibawa, akhirnya menjadi orang yang paling rendah kedudukannya?
Berapa banyak akibat penyakit ini tersingkap ‘aib seseorang, mendatangkan ketakutan, meninggalkan kepedihan, lalu berganti menjadi penyesalan?
Berapa banyak akibat penyakit ini yang telah mengobarkan api penyesalan, menghilangkan rasa hormat manusia kepada seseorang yang sebelumnya memiliki kedudukan mulia di sisi Allah dan di hadapan manusia?
Berapa banyak akibat penyakit ini yang telah mendatangkan musibah, bencana, takdir yang jelek dan membuat musuh bersuka cita?

Hati yang telah tercemar akan condong pada kekasih yang hina, yang lebih banyak mendatangkan derita yang berlipat ganda kepadanya. Tanpa ia sadari kekasih yang dicintainya sebentar lagi akan menjadi musuh besar. Jika ia mendapatkan kesenangan dengannya di dunia ini,tak lama lagi dia pasti akan merasakan siksaan yang menyakitkan. Terutama pada hari ketika para orang yang saling mencintai saling bermusuhan di hari kiamat kecuali mereka yang bertakwa.

Alangkah meruginya seorang yang menjual dirinya kepada selain kekasih yang pertama(Allah) dengan harga yang murah, hanya karena nafsu syahwat sementara yang akan berakhir kenikmatannya dan akan terus membawa petaka.
Syahwatnya kepada orang yang dicintainya akan sirna, sementara bahaya telah menantinya.