Kamis, 07 Februari 2013

PENYAKIT GANAS PARA PEMUDA

Berapa banyak pemuda yang kini sedang terjangkit penyakit ganas. Penyakit ganas yang menyerang hati beserta jiwanya. Ketetapan hati orang2 saleh dan tabi'in yang semakin menghilang.
Shalat yang diremehkan. ibadah yang ditinggalkan. Qiyamul lail yang tidak didapatkan. Sunah-sunah yang dilewatkan.
Dimana rasa takut kepada Allah? Kapan terakhir kali mata kita mengucurkan air mata?

Kapan kita dapat merasakan dekat kepada Allah untuk terakhir kali? Berapa kali kita merasakan ini? Mushaf-mushaf yang ditinggalkan di rumah dengan penuh debu karena sedikit dibaca. Masjid-masjid yang dibiarkan kosong.Kemanakah para pemuda yang rajin shalat di masjid? Begitu sedikit jamaah shalat subuh di masjid. Dimana para pemuda dan laki-laki sejati saat shalat subuh?

Bahkan penyakit ganas ini semakin parah dari sebelumnya.

Keinginan hidup mereka tercurah pada apa model yang paling tren hari ini, tentang lagu-lagu terbaru, tentang siapa penyanyi paling terkenal, tentang siapa pemenang Piala Oscar, tentang aktor terbaik tahun ini, tentang siapa pemain bola yang paling terkenal.

Semua masalah ini begitu menyibukkan hati. Lalu dimana Allah?

Apakah hati kita penuh dengan takut kepada Allah? Atau kalimat-kalimat ini terasa telah dilebih-lebihkan? Boleh jadi memang berlebihan. Tapi ada ayat di dalam Al Qur'an yang apabila orang mukmin membacanya, maka ia akan merasa sedih.

"Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah..." (Al Baqarah : 74)

Kita merasakan cacian Al Qur'an yang begitu mengguncangkan jiwa.

Allah memberi tahu kalau batu lebih baik dari kita. Sebab hati memiliki malu, sedangkan hati kita berkarat. Batu itu jatuh karena takut kepada Allah, sedang hati kita tidak - paling banter hanya berguncang sebentar karena takut kepada Allah, kecuali saat kita diuji dengan musibah.

Saudaraku tercinta, dimana rasa takut kepada Allah?

Sungguh, ribuan nasehat tak akan memperbaiki diri, jika tiada kekhusyukan, jika tiada rasa takut kepada Allah..

daftar pustaka :
Hati Sebening Mata Air

Tidak ada komentar:

Posting Komentar