Bismillahirrahmanirrahim
"Anakku, waktu kadang terasa lambat bagi mereka yg menunggu, tp terlalu cepat bagi yg terburu buru. waktu terlalu panjang bagi mereka yg gundah, tp terlalu pendek bagi yg bahagia. Namun waktu adalah anugrah bagi mereka yg selalu bersyukur, dengan bersyukur, Allah akan membalas dengan rahman dan rahimNya.
Syukur akan membukakan pintu cakrawala hidup. bersyukur membuat apa yang kita miliki menjadi cukup, bahkan lebih. anakku.. Jangan lupa utk menjaga tahajudmu, mg kita semua senantiasa diberkahi kesehatan dan keselamatan..... salam sayang selalu ", Pesan bapak saat aku tinggal beberapa bulan di melaka malaysia 2011 lalu.
Syukur akan membukakan pintu cakrawala hidup. bersyukur membuat apa yang kita miliki menjadi cukup, bahkan lebih. anakku.. Jangan lupa utk menjaga tahajudmu, mg kita semua senantiasa diberkahi kesehatan dan keselamatan..... salam sayang selalu ", Pesan bapak saat aku tinggal beberapa bulan di melaka malaysia 2011 lalu.
Seseorang yang selalu ku
panggil pah atau bapak. Beliau adalah pemimpinku, beliau juga pemimpin
masyarakat, nasihat-nasihat beliau selalu aku rindukan, saat dulu sering duduk
berdua di meja makan atau di meja kerja atau saat beliau menceritakan berbagai
kisah menjelang tidur siang.
Terdiam aku menangis saat
beliau berucap المرأةالصالحة ketika kukecup tangan
beliau seminggu lalu setelah acara sumpah profesi kakak, aku hanya mengamini
karena aku sangat sadar bahwa aku belum pantas disebut demikian. Tentu ada
keinginan mutlak bahwa المرأةالصالحة
itu harus ada pada diri, seiring itu harus ada usaha, tekat, ilmu, pengamalan
istiqomah, yang demikian bisa lebih terbukti ketika menjalani bahtera rumah
tangga apakah si fulanah betul-betul seorang المرأةالصالحة.
Sejak aku kecil, bapak ingin
sekali aku sekolah di pesantren. Namun beliau tidak kuasa memaksaku jika aku
tidak mau. Pernah suatu ketika aku berkeinginan untuk tinggal di pesantren
untuk mengisi liburan, beliau mengajak pak dhe untuk memilihkan pesantren
untukku. Saat aku tidak betah, dan meng-sms beliau dengan meminjam HP seorang
pengurus pondok, beliau langsung datang menjengukku. Saat aku benar-benar ingin
pulang karena ketidakcocokanku berada di tempat tersebut, beliau langsung
menjemputku. Bapak tidak pernah memaksakan keinginan anak-anaknya. Ada saatnya
beliau begitu memanjakan anak-anaknya, dan ada saatnya beliau membiarkan
anak-anaknya menjalani pilihannya asalkan positif. Dari beliau aku belajar
mandiri dimanapun aku berada hingga detik ini. Saat aku mendaftar SMP, SMA,
Perguruan Tinggi hingga bapak dan ibu heran bagaimana aku mendapatkan
kesempatan pertukaran pelajar dan bagaimana aku mendapatkan kesempatan belajar
gratis dan bahkan ditanggung biaya hidupnya di salah satu perguruan tinggi
ternama di Indonesia. Aku bukan siapa-siapa, aku bukan anak yang pintar maupun
cerdas, itu berkat doa dan dorongan bapak dan ibu. Allah menunjukkan jalan ini.
Betapa aku tidak ingin
mengecewakan kedua orang tuaku, betapa aku ingin membahagiakan mereka, dan
betapa aku bercita-cita untuk mengejutkan mereka berdua kelak di surga dengan
hadirnya hadiah mahkota kemuliaan yang terbuat dari cahaya. Kan kugapai itu
sebelum ku meninggal nanti insyaa Allah. aamiin.
Pah,bu, maafkan anakmu, jika
sering kali menyusahkan bapak dan ibu, atau seringkali menyakiti bapak dan ibu,
atau sering kali membuat bapak dan ibu bingung dengan kelakuan Riris. Riris
cinta bapak dan ibu, karena Allah.
Kharisma Nugrahandani Restuti
binti Shobirin
Kamar kos Tuisda 1.42, Dago, Bandung
Kamar kos Tuisda 1.42, Dago, Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar